Selasa, 31 Januari 2012

Agar Persahabatan Tidak Menjadi Permusuhan



Sesungguhnya bukanlah perkara yang gampang untuk membuat relasi persahabatan karena Allah dengan seseorang. Relasi tersebut bukanlah barang yang bisa dibeli…akan tetapi itu adalah anugerah dari Allah dengan sebab usaha pendekatan karena iman.
Karenanya hendaknya kita berusaha untuk menjaga jalinan persahabatan. Yang perlu diingat adalah janganlah kita menganggap sahabat kita adalah malaikat yang tidak pernah bersalah, sehingga setiap kali ia berasalah lantas kita mencelanya. Sikap seperti ini adalah bentuk perenggangan bahkan bisa jadi pemutusan persahabatan, serta bentuk "kurang penghargaan" terhadap karunia relasi persahabatan tersebut yang merupakan anugerah Allah. Basyaar bin Burod berkata : إِذَا كُنْتَ فِي كُلِّ الْأُمُوْرِ مُعَاتِبًا ..... صَدِيْقَكَ لَمْ تَلْقَ الَّذِي لاَ تُعَاتِبُهُ Jika Engkau pada setiap perkara selalu mencela sahabatmu…

Maka engkau tidak menemukan sahabat yang tidak kau cela


فَعِشْ وَاحِدًا أَوْ صِلْ أَخَاكَ فَإِنَّهُ ...... مُقَارِفُ ذَنْبٍ مَرَّةً وَمُجَانِبُهُ

Jika demikian maka hiduplah engkau sendirian…

Atau jalinlah persahabatan dengan saudaramu karena sesungguhnya ia terkadang melakukan kesalahan dan terkadang menjauhi kesalahan

(Lihat Taariikh Baghdaad 7/610, tahqiq Basyaar 'Awwaad)

Ia juga berkata :

وَمَنْ ذَا الَّذِي تُرْضِي سَجَايَاهُ كُلُّهَا ...... كَفَى بِالْمَرْءِ نُبْلاَ أَنْ تُعَدَّ مَعَايِبُهُ

Dan siapakah yang seluruh perangainya menyenangkan (orang lain)….??

Cukuplah seseorang dikatakan mulia jika aibnya masih terhitung

Yang lain berkata :

تُرِيْدُ صَاحِبًا لاَ عَيْبَ فِيْهِ ..... فَهَلِ الْعُوْدُ يَفُوْحُ بِلاَ دُخَانِ؟

Engkau ingin memiliki seorang sahabat yang tidak ada kesalahannya sama sekali??

Maka apakah kayu gaharu bisa mengeluarkan harum wanginya tanpa ada asapnya??


Hendaknya kita bersabar dengan kesalahan sahabat kita dengan tetap berusaha menasehatinya….

Akhirnya….selamat menjalin persahabatan karena Allah, semoga Allah mencintaimu karena persahabatanmu tersebut.

Oleh: Ustadz Firanda Andirja.MA (http://www.firanda.com)

Senin, 30 Januari 2012

Say NO to Legging!



Muslimah Muda, tentu kamu udah familiar dengan celana legging? Ya, celana yang terbuat dari bahan karet yang super ngetat dan ngepress bodi. Dengan memakai celana legging, bentuk dan lekuk kaki wanita terlihat jelas. Celana yang sedang nge-trend dikalangan remaja putri ini ternyata juga nge-trend dikalangan jilbaber. Yup, kalau kita jalan-jalan di luar, kita lihat banyak jilbaber yang menggunakan celana legging dipadukan dengan tunik atau blouse dan kerudung nyekek leher. Pernah atau tertarik menggunakannya? Cek yang ini dulu!

Ada Apa dengan Celana Legging?
Muslimah Muda, inget nggak syarat-syarat jilbab muslimah yang sesuai dengan ketentuan Allah? Yap, salah satunya adalah TIDAK MEMBENTUK LEKUK TUBUH. Karena itulah, Islam melarang muslimah buat pakai pakaian yang berbahan tipis, 'nerawang' atau 'ngetat' karena keduanya bisa membentuk lekuk tubuh. Sekarang kita lihat, legging atau celana pensil jelas-jelas membentuk lekuk-lekuk tubuh pemakainya. Bahkan kalau kita perhatikan, pemakai legging seperti tidak menggunakan celana karena saking ketatnya,
astaghfirullah... Tidakkah sang muslimah tersebut teringat dengan perkataan Nabi -shallahu 'alaihi wasallam- kepada Usamah bin Zaid yang memberikan sebuah baju qibthiyah yang tebal kepada istrinya "Perintahkanlah istrimu agar memakai baju dalam ketika memakai baju qibthiyah, karena saya khawatir naju qibthiyah itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya" Dalam hadits tersebut, Nabi -shalallahu 'alaihi wasallam- menjelaskan pelarangannya karena kekhawatiran beliau bahwa baju qibthiyah tadi masih bisa membentuk lekuk tubuhnya dengan perkataan beliau "karena saya khawatir baju qibthiyyah itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya".

Imam Syafi'i berkata dalam kitab Al-Umm "Larangan wanita yang shalat dengan menggunakan baju dan khimar yang masih menggambarkan lekuk tubuhnya lebih keras dibanding larangan terhadap laki-laki yang menggunakan pakaian yang agak ketat. Dan saya suka jika wanita itu shalat memakai jilbab yang memanjang menutupi baju-baju dalamnya tadi agar tidak menggambarkan lekuk tubuhnya" Dan jangan lupa kalau perintah menutup aurat nggak cuma pas shalat saja.

Fathimah binti Rasulullah, penghulu wanita penghuni surga berkata "Wahai Asma', sesungguhnya aku memandamg buruk seorang wanita yang mengenakan pakaian namun masih membentuk lekuk tubuhnya"

Peliharalah Rasa Malu!
Muslimah Muda, tentu fitrah kita merasa risih dong jika kita menggunakan pakaian yang ketat dan sempit seperti celana legging. Tentu kita akan risih dan malu kalau kaki kita hanya terbalut legging ketat yang nyeplak dan dengan mudahnya mata-mata jalang lelaki tak beradab menikmati 'pemandangan gratis' tersebut. Ingatlah sabda Nabi -shallahu 'alaihi wasallam-
"Perasaan malu dan iman itu keduanya saling berkaitan, manakala salah satunya hilang, maka hilang pulalah yang lainnya"
Dan tentu fitrah kita juga risih melihat bagian tubuh yang sensitif seperi itu diumbar dengan bebas di khalayak ramai seperti itu khan?

Mari Berjilbab secara Kaffah (Sempurna)
Muslimah muda, buat kamu yang masih setengah-setengah dalam menutup aurat, mari sempurnakan jilbab kamu agar sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya -shalallahu 'alaihi wasallam-. Ingatlah firman Allah
'Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kedalam Islam secara kaffah (sempurna/keseluruhan) dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan bagimu adalah musuh yang nyata"
(Q.S Al-Baqarah:208)

Sudah saatnya kita berjilbab dan menutup aurat dengan sempurna agar Allah ridha dengan kita selama kesempatan masih ada, selama hayat masih dikandung badan, agar kita tak menyesal di akhirat nanti, agar kita tak menjadi wanita yang terhalang masuk surga dan terhalang mencium wanginya -na'udzubillahi min dzaalik-

Jadi...simpan saja leggingmu di lemari ya ^__^
(sumber: Jilbab Wanita Muslimah-Syaikh Muhammad Al-Albani)

TABLIGH AKBAR::MENITI JALAN MERAIH KECINTAAN ALLAH TA'ALA


Hari Ahad?
Libur sekolah atau kuliah?
Isi waktu kamu dengan hal yang bermanfaat!
Reguk ilmu dari mata air yang jernih, kesempatan emas untuk menuntut ilmu dari seorang alim ulama dari kota nabi!

Daripada nganggur, bengong, nongkrongin TV atau cuci mata ke mall mendingan kamu hadirin aja TABLIGH AKBAR bersama Syaikh Dr. Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al-'Abbad Al-Badr, seorang dosen Universitas Islam Madinah. Nih dia keterangan lengkap acaranya:

TABLIGH AKBAR
MENITI JALAN MERAIH KECINTAAN ALLAH
bersama Syaikh Dr. Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al 'Abbad Al Badr

Tanggal: Ahad 26 Rabiul Awwal 1433H atau 19 Februari 2012M
Waktu: 09.00 AM- Dzuhur
Tempat: MASJID ISTIQLAL JAKARTA PUSAT

Kajian ini terbuka untuk UMUM baik ikhwan (laki-laki) ataupun akhwat (perempuan), jadi jangan lupa ajak keluargamu, teman-teman atau saudara untuk mendulang ilmu. Oh ya acara ini FREE OF CHARGE dan ga perlu pake RSVP dulu, so apa lagi yang menghalangi kamu buat ikut acara ini? Buat kamu yang berhalangan hadir, acara ini -insya allah- bakalan disiarin LIVE di radio Rodja 756AM dan di RodjaTV, so don't miss it!

Info: (021)82233661 atau (021) 70736543 atau 081255891
atau http://www.radiorodja.com

Karena Wanita Begitu Istimewa:20 Kisah Nyata Paling Mengesankan bagi Wanita



Data Buku

Judul : 20 Kisah Nyata Paling Mengesankan bagi Wanita
Judul Asli : Qashash Mu atstsirah lin nisaa'
Penulis : Hani Dirar Utsman
Dimensi : 13 x 20,5 cm, x + 118 halaman
Cetakan : 1 Jumadil Tsani 1430 H/ Juni 2009 M
Penerbit : Mumtaza-Al Qowam Group
Harga : Rp 17.000,00,-

Sesuai judulnya, buku ini berisi 20 kisah nyata yang layak untuk disimak oleh kita, para muslimah muda. Tidak hanya menghibur, banyak ibrah atau pelajaran yang bisa dipetik dari kisah-kisah yang terdapat dalam buku ini. Tak hanya itu, bahasanya juga renyah dan ringan sehingga cocok untuk mengisi waktu luang. Misalnya pada kisah 'Dia adalah serigala dan Engkau Buruannya' yang berisi surat dari seorang pemuda untuk saudarinya yang ia pergoki sedang berpacaran via telepon. Dalam suratnya sang pemuda berusaha mengetuk hati saudarinya dengan ungkapan-ungkapan yang indah agar ia kembali ke jalan Allah serta bertaubat dari perbuatannya.

Lalu ada juga kisah-kisah su'ul khatimah seperti kisah seorang gadis yang meninggal dalam keadaan bermaksiat kepada Allah -kita berlindung kepada Allah dari kematian yang buruk-, ia meninggal dalam keadaan telanjang di tempat hiburan! Ada juga kisah gadis yang membangkang ketika ia dinasihati agar menutup auratnya dan ia mati seketika.

Tenang saja, buku ini nggak selalu bercerita yang 'serem-serem' alias tentang kematian terus. Buku ini juga menceritakan tentang kisah-kisah wanita yang bertaubat, kisah wanita yang selalu berbicara dengan ayat-ayat Al-Qur'an karena sangat takut salah berucap dan lain sebagainya.

Buat kamu yang sibuk atau nggak tahan baca lama-lama, buku ini tipis dan ringan sehingga nggak membebani kamu saat membacanya. Oh ya, beberapa kisah dalam buku ini juga pernah dimuat dalam media muslim muda Elfata. Percaya deh, insya Allah buku ini bermanfaat banget untuk kamu para muslimah muda. Bahkan penerjemah dan editor buku ini -yang notabene laki-laki- saja begitu terharu hingga meneteskan air mata, bagaimana dengan kamu yang memang buku ini dipersembahkan untuk para muslimah. OK deh, happy reading dan semoga bermanfaat :)

Dimana bisa dapetin buku ini ya??
-Di distributor atau agen buku Islam atau toko-toko muslim
-Langsung ke penerbit e-mail: marketing_alqowam@yahoo.com telepon:
0271-7085234 / 645527


Online di:
Gramedia: http://gramediaonline.com/moreinfo.cfm?Product_ID=703283

Rabu, 07 September 2011

Masa Muda, Waktu Utama Beramal Shalih


Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma'in. Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Sebagian mereka mengatakan, “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.” Inilah guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa amalan sholeh, lalu mati bisa masuk surga[?] Sungguh hal ini dapat kita katakan sangatlah mustahil. Untuk masuk surga pastilah ada sebab dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti itu. Semoga melalui risalah ini dapat membuat para pemuda sadar, sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu mudanya dengan sebaik-baiknya. Hanya pada Allah-lah tempat kami bersandar dan berserah diri.

Wahai Pemuda, Hidup Di Dunia Hanyalah Sementara

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah Syaikh Sholeh Alu Syaikh, 294). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundaknya lalu bersabda,

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Lihatlah nasehat yang sangat bagus sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat yang masih berusia belia. Ath Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al ghorib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah, akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (Dinukil dari Fathul Bariy, 18/224)

Negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah dunia dan negeri tujuannya adalah akhirat. Jadi, hadits ini mengingatkan kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan-angan. Hadits ini juga mengingatkan kita supaya mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal sholeh. (Lihat Fathul Qowil Matin)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu juga memberi petuah kepada kita,

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)

Manfaatkanlah Waktu Muda, Sebelum Datang Waktu Tuamu

Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima hal yang lain. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :

[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.” Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.” Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.” Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.” Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”

Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.

Orang yang Beramal Di Waktu Muda Akan Bermanfaat Untuk Waktu Tuanya

Dalam surat At Tiin, Allah telah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya para Nabi ‘Ulul Azmi yaitu [1] Baitul Maqdis yang terdapat buah tin dan zaitun –tempat diutusnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam-, [2] Bukit Sinai yaitu tempat Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa ‘alaihis salam, [3] Negeri Mekah yang aman, tempat diutus Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut, Allah Ta’ala pun berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At Tiin [95] : 4-6)

Maksud ayat “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” ada empat pendapat. Di antara pendapat tersebut adalah “Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya sebagaimana di waktu muda yaitu masa kuat dan semangat untuk beramal.” Pendapat ini dipilh oleh ‘Ikrimah. “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya”. Menurut Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, Ibrahim dan Qotadah, juga Adh Dhohak, yang dimaksudkan dengan bagian ayat ini adalah “dikembalikan ke masa tua renta setelah berada di usia muda, atau dikembalikan di masa-masa tidak semangat untuk beramal setelah sebelumnya berada di masa semangat untuk beramal”. Masa tua adalah masa tidak semangat untuk beramal. Seseorang akan melewati masa kecil, masa muda, dan masa tua. Masa kecil dan masa tua adalah masa sulit untuk beramal, berbeda dengan masa muda.

An Nakho’i mengatakan, “Jika seorang mukmin berada di usia senja dan pada saat itu sangat sulit untuk beramal, maka akan dicatat untuknya pahala sebagaimana amal yang dulu dilakukan pada saat muda. Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah (yang artinya): bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”

Ibnu Qutaibah mengatakan, “Makna firman Allah (yang artinya), “Kecuali orang-orang yang beriman” adalah kecuali orang-orang yang beriman di waktu mudanya, di saat kondisi fit (semangat) untuk beramal, maka mereka di waktu tuanya nanti tidaklah berkurang amalan mereka, walaupun mereka tidak mampu melakukan amalan ketaatan di saat usia senja. Karena Allah Ta’ala Maha Mengetahui, seandainya mereka masih diberi kekuatan beramal sebagaimana waktu mudanya, mereka tidak akan berhenti untuk beramal kebaikan. Maka orang yang gemar beramal di waktu mudanya, (di saat tua renta), dia akan diberi ganjaran sebagaimana di waktu mudanya.” (Lihat Zaadul Maysir, 9/172-174)

Begitu juga kita dapat melihat pada surat Ar Ruum ayat 54.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar Ruum: 54)

Ibnu Katsir mengatakan, “(Dalam ayat ini), Allah Ta’ala menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap. Awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nutfah, beralih ke fase ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ke fase mudh-goh (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang yang dibalut daging. Setelah itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Kemudian si mungil tadi berkembang perlahan-lahan hingga menjadi seorang bocah kecil. Lalu berkembang lagi menjadi seorang pemuda, remaja. Inilah fase kekuatan setelah sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Lalu setelah itu, dia menginjak fase dewasa (usia 30-50 tahun). Setelah itu dia akan melewati fase usia senja, dalam keadaan penuh uban. Inilah fase lemah setelah sebelumnya berada pada fase kuat. Pada fase inilah berkurangnya semangat dan kekuatan. Juga pada fase ini berkurang sifat lahiriyah maupun batin. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban”.” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim pada surat Ar Ruum ayat 54)

Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan.

Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan: jika berusia tua, baru aku akan beramal.

Daud Ath Tho’i mengatakan, "Sesungguhnya malam dan siang adalah tempat persinggahan manusia sampai dia berada pada akhir perjalanannya. Jika engkau mampu menyediakan bekal di setiap tempat persinggahanmu, maka lakukanlah. Berakhirnya safar boleh jadi dalam waktu dekat. Namun, perkara akhirat lebih segera daripada itu. Persiapkanlah perjalananmu (menuju negeri akhirat). Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tetapi ingat, kematian itu datangnya tiba-tiba". (Kam Madho Min ‘Umrika?, Syaikh Abdurrahman As Suhaim)

Semoga maksud kami dalam tulisan ini sama dengan perkataan Nabi Syu’aib,
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (QS. Hud [11] : 88)

Semoga Allah memperbaiki keadaan segenap pemuda yang membaca risalah ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala wa alihi wa shohbihi wa sallam.

***

Sabtu Pagi, 17 Rabi’ul Awwal 1430 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Selasa, 06 September 2011

Muslimah Only:: muslimah.or.id

Yap, situs ini memang sidesain spesial untuk para muslimah dari saudari sesama muslim. Situs ini diasuh oleh para muslimah dan ustadz di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsary Yogjakarta. Kamu bisa menemukan artikel-artikel khusus untuk muslimah di situs ini. Ada juga berbagai kisah, tips kesehatan, dan pendidikan didalamnya. Situs ini cocok buat kamu para muslimah muda maupun yang sudah berkeluarga. Oke deh, silahkan kunjungi situs ini dan temukan banyak ilmu serta faidah di dalamnya ^^

Kunjungi sekarang>>

Minggu, 21 Agustus 2011

APAKAH KAMU JILBABER SEJATI?::PART 1

Apakah kamu termasuk jilbaber? Atau malah kamu belum kepikiran pake jilbab?
Buat kamu yang udah jadi jilbaber, selamat deh berarti kamu udah melaksanakan syariat Islam. And buat kamu yang belum pake jilbab, ayo dong pake, dijamin gak ada ruginya plus dapat pahala.

Oke deh para jilbaber, gimana kerudung kalian selama ini? Apakah selalu24/7 dipake atau pas kegiatan tertentu kaya sekolah atau ikut acara keagamaan doang? Dan apakah jilbab kamu udah 100% pas dengan syariat atau malah terkesan 'nanggung' karena belum menutupi aurat dengan sempurna? Let's check this one ^^

APA SIH JILBAB ITU?
Sist, disini kita nggak bahas jilbab secara sempit alias cuma kerudung atau penutup kepala doang. Kata Ibnu Hazm "Jilbab yang diperintahkan untuk dipakai wanita menurut bahasa Arab adalah yang menutup seluruh tubuh bukan hanya menutup sebagian" Al Baghawi bilang " Jilbab adalah pakaian yang dikenakan kaum wanita merangkap khimar (kerudung) dan pakaian yang biasa digunakan di rumah. Sedangkan kalau kerudung yang salah kaprah kita sebut jilbab dalam bahasa Arab disebut khimar.

WAJIBNYA MENUTUP AURAT
Sist, agama kita adalah agama yang sangat menghormati dan melindungi martabat wanita. Islam gak rela kalau cewek tuh dijadikan bahan objekan atau pelampiasan seksual cowok semata. Islam mewajibkan wanita menutup aurat karena wanita begitu berharga. Gak percaya? Simak deh, Allah berfirman dalam Al-Qur'an di surat Al-Ahzab ayat 59:

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang yang beriman: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka' yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Terus... apa sih aja sih auratnya wanita? Kata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani -semoga Allah merahmatinya- "Setelah kami meneliti Al-Qur'an, hadits nabi dan riwayat para salaf (ulama terdahulu) dalam masalah yang cukup penting ini, jelaslah bagi kami bahwa seorang wanita bila keluar dari rumahnya wajib menutup seluruh tubuhnya dan tidak boleh menampakkan sedikitpun perhiasannya, kecuali wajah dan telapak tangannya dengan jenis pakaian apapun asal terpenuhi syarat-syaratnya"

Pertanyaan berikutnya "Emang apa aja sih syarat-syaratnya?" Yuk kita lihat...

SYARAT-SYARAT JILBAB WANITA MUSLIMAH
Oke, berikut ini kita liat apa kriteria jilbab yang sempurna dan coba kita cross-check apakah jilbab kita udah sesuai tuntunan syariat atau belum? Dan buat kamu-kamu yang belum berjilbab, inilah jilbab yang sesungguhnya...

a. Menutup seluruh badan
Jilbab kamu harus sempurna menutupi seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Karena Rasulullah -shallahu 'alaihi wa sallam- pernah berkata kepada Asma' binti Abu Bakar "Wahai Asma' sesungguhnya seorang perempuan yang telah haidh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini (beliau menunjuk wajah dan kedua tangannya)" (Hadits riwayat Abu Daud dan dihasankan oleh Syaikh AlAlbani). So, kalau kamu pake kerudung, jangan sampe sengaja nongolin poni atau jangan pake kerudung yang cuma kaya topi doang dan lehernya terbuka dan jangan 'telanjang kaki' atau ga pake kaos kaki karena kaki kita juga termasuk aurat.
Adapun soal menutup wajah (pake cadar) dan kedua telapak tangan (pake kaos tangan) termasuk perbuatan terpuji walaupun tidak wajib dilakukan, barangsiapa yang melakukannya berarti dia telah berbuat baik, bagi yang tidak melakukan tidak berdosa.

b. Tidak untuk berhias
Allah berfirman dalam surat An-Nuur ayat 31 "Jangan lah mereka menampakkan perhiasan mereka", secara umum ayat ini mengandung larangan menghiasi pakaian yang dikenakannya sehingga menarik perhatian laki-laki. Misalnya bajunya full bordir dari atas sampai bawah, atau bajunya bertaburan payet warna-warni, atau punya motif yang mencolok dll.
Namun perlu diketahui bahwa sama sekali bukanlah kategori perhiasan jika pakaian yang dipakai wanita bukan hitam atau putih. Karena para istri nabi dan para shahabiyaat (sahabat wanita) pernah memakai warna selain hitam dan putih.

c. Kainnya harus tebal dan gak boleh tipis atau transparan
Why? Agar warna kulit tertutup dari pandangan laki-laki asing. Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- pernah bersabda yang artinya: "Akan ada di akhir ummatku wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang diatas kepala mereka seperti terdapat punuk-punuk unta. Laknatilah mereka karena sesungguhnya mereka terlaknat"
Bahkan di riwayat lain ada tambahan:
" Mereka tidak akan masuk surga juga tidak dapat mencium aromanya padahal aroma surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian (menunjukkan bahwa aroma surga dapat tercium dari jarak yang amat jauh)"
Ulama kita, Ibnu 'Abdil Barr berkata: "Yang dimaksud nabi adalah perempuan-perempuan yang berpakaian tipis yang menampakkan (warna kulitnya) dan tidak menutupi (dari pandangan) maka mereka adalah perempuan yang berpakaian secara namanya dan telanjang pada hakikatnya"

d. Harus longgar dan gak boleh ketat atau nyeplak
Jilbab kamu harus longgar dan gak boleh ketat atau nyeplak bodi kamu. Misalnya kamu pakai kaos lengan panjang yang ketat, atau celana jeans pensil, atau celana legging, atau kerudung yang ketat dibagian leher, itu semua belum sempurna menutupi aurat kamu dan malah bisa 'mancing' cowok-cowok buat semakin melototin kamu. Tau gak? Fathimah binti Rasulullah pernah berkata kepada Asma' binti Abu Bakar "Wahai Asma', sesungguhnya aku memandang buruk seorang wanita yang mengenakan pakaian namun masih membentuk lekuk tubuhnya" Nah gimana keadaan muslimah hari ini?
Syaikh AlAlbani bilang " Oleh karena itu, hendaklah para mukminah zaman sekarang mau merenungkan hal ini, terutama para wanita yang masih memakai pakaian yang ketat yang masih menggambarkan bulatnya buah dada, pinggang, betis dan anggota badan lainnya. Selanjutnya hendaklah mereka beristighfar kepada Allah, bertobat kepadanya dan selalu mengingat sabda Nabi -shallahu 'alaihi wa sallam- 'Perasaan malu dan iman keduanya saling bertalian, manakala hilang salah satunya maka hilang pulalah yang lainnya'"

Hmm...beginilah yang bisa disampaikan pada kesempatan kali ini. Dan stay tune ya, soalnya masih ada lanjutannya nih. Oke deh, semoga mencerahkan dan jangan lupa diamalkan

to be continued...